• New idea: pemanfaatan teknologi protein sel tunggal sebagai solusi malnutrisi di negara-negara berkembang

    ide ini saya dapat ketika mengikuti program mata kuliah pengantar ilmu tanah. berdasarkan penjelasan dosen, bahwasanya di dalam tanah tersebut jika diambil oleh tangan segenggam saja. setelah di cek di laboratorium ternyata terdapat beratus juta bakteri.
    pada umumnya, masyarakat kita mengetahui bakteri dengan peran nya sebagai pembawa penyakit, patogen dan sebagainya. pendapat ini tidak seratus persen benar.
    bakteri jika kita baca tersusun atas bahan-bahan organik yang kaya akan protein. para peneliti telah menemukan teknologi untuk mengesktraksi protein tersebut, namanya protein sel tunggal.
    menurut pendapat saya, teknologi ini sangatlah potensial untuk menyelesaikan masalah gizi buruk terutama di negara-negara berkembang.
    protein dari bakteri dapat diekstrak kemudian dikapsulkan sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat terutama anak-anak guna memenuhi kebutuha protein sehari-hari.
    keunggulan teknologi ini ialah kita dapat memproduksi protein dengan skala yang besar dengan biaya yang murah dan tempat yang tidak terlalu luas yakni di laboratorium.
    jadi untuk menghasilkan sumber protein, untuk jangka panjang tidak harus membutuhkan luas daerah yang luas dan biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar, serta ditambah dengan jangka waktu untuk menghasilkannya sangat lah cepat. hanya dalam waktu dua jam bakteri yang di karantina di laboratorium dapat menghasilkan jutaan bakteri.

    jadi, sekali lagi teknologi ini sangatlah potensial bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah yang tidak dapat membeli makanan seperti daging yang notabenenya memiliki harga yang relatif mahal. juga, yang terpenting sekarang yakni bagaimana agar orang-orang dapat berubah mindsetnya bahwa sumber protein dapat barasall dari bakteri dan juga bahwa tidak semua bakteri itu merugikan.

    betapa besar karrunia Allah SWT yang telah menciptakan begitu banyak makhluk yang dapat berkhidmat kepada manusia.
    tinggal sekarang bagaimana manusia dapat memanfaatkannya secara bijaksana.

0 komentar:

Posting Komentar