• Potensi Taman Kota Sebagai Solusi Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Pengembangan Interaksi Sosial Masyarakat


    A.    Pendahuluan
    1.      Latar Belakang
    Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam wilayah tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraaan dan keindahan wilayah tersebut (Dep. Pekerjaan Umum, 2008). Berdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi :
    1. Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya untuk konsumsi yang disebut dengan hasil pertanian kota seperti hasil hortikultura.
    2. Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi sosial.
    3. Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan kualitas lingkungan (Irwan, 2007).
    Pengertian taman kota sangat banyak, luas dan beragama adanya. Namun dari berbagai sumber dapatlah disimpulkan bahwa taman kota merupakan suatu kawasan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, lengkap dengan segala fasilitas untuk kebutuhan masyarakat kota sebagai tempat rekreasi aktif maupun pasif. Di samping sebagai tempat rekreasi warga kota, sebagai paru-paru, juga sebagai pengendali iklim mikro, konservasi tanah dan air, serta merupakan habitat berbagai flora dan fauna terutama burung (Putu Rumawan Salain, 2003)
    2.      Tujuan
    ·         Menganalisis fungsi dari taman kota  dalam perbaikan kualitas lingkungan
    ·         Menganalisis fungsi taman kota sebagai pengembangan interaksi sosial masyarakat

    B.     Permasalahan
    Taman kota sebagai bagian dari ruang publik sering tidak disadari oleh masyarakat kota akan penanannya di dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Pemanfaatan ruang taman kota cenderung menyimpanng dari fungsinya, adanya perubahan aktivitas di dalam taman menunjukkan kekurangpahaman masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota terhadap keseimbangan kehidupan lingkungan kota.
    Salah satu kebutuhan kota adalah tersedianya ruang-ruang terbuka untuk mewadahi kebutuhanan masyarakat dalam melakukan aktifitas sekaligus untuk mengendalikan kenyamanan iklim mikro dan keserasian estetikanya. Pada kenyataannya ruang terbuka di dalam kota sering terdesak oleh pertumbuhan massa dari gedung-gedung bangunan yang cenderung untuk menutup permukaan tanah sehingga dikhawatirkan terhadap pengurangan infiltrasi air ke dalam tanah dan juga menimbulkan potensi iklim mikro menjadi panas.
    Permasalahan yang mengakibatkan menurunnya perhatian terhadap ruang terbuka hijau didalam kota karena kebutuhan penduduk kota yang membutuhkan bangunan-bangunan yang semakin memadati ruang terbuka di dalam kota. Selain itu sering dijumpai adanya perencanaan yang tidak matang di dalam meletakan fasilitas kota baik itu untuk kegiatan formal maupun informal masyarakat perkotaan dengan menggunakan ruang terbuka hijau yang sebelumnya sudah ada.
    Bertambahnya volume kendaraan bermotor akan ikut meningkatkan volume pencemaran udara di berbagai wilayah. Pencemaran tersebut akan memicu meningkatnya jumlah CO2 di udara sehingga akan mengikis lapisan ozon di atmosfer yang dapat menyebabkan terjadinya global warming. Selain itu, secara psikologis keberadaan taman kota mampu meredam kerasnya kehidupan kota, karena kerimbunan dan kesejukan dapat memberikan efek positif kepada mata dan jiwa.
    Berkurangnya taman kota dalam hal ini tempat bermain anak, memiliki efek yang sangat besar terhadap perkembangan psikologis anak. Sebab, di ruang hijau anak akan belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Anak-anak yang bermain di ruang terbuka berbeda dengan konsep permainan yang ada di mall, dimana sarana permainan yang disediakan hampir seluruhnya jenis permainan elektrik dimana anak dapat asik bermain sendiri dan hanya menggunakan kemampuan motorik belaka. Sedangkan di taman, anak dapat mengembangkan kemampuan motorik sekaligus psikomotorik.
    C.    Pembahasan
    Semakin beralihnya fungsi taman kota disebabkan beberapa hal di antaranya adanya suboptimalisasi RTH, lemahnya kelembagaan pengelola RTH, lemahnya peran stakeholders , dan keterbatasan lahan perkotaan untuk peruntukan RTH. Secara ekologis, manfaat taman kota secara langsung untuk menurunkan tingkat pencemaran udara dan memperbaiki kandungan air tanah. Oleh karena itu peran pemerintah sangat menentukan bagi tata wilayah perkotaan. Perbaikan tersebut dapat melalui revisi dan penyusunan payung hukum dan perundangan, seperti uu, peraturan perundangan dan lain-lain. Selain itu peran arsitek juga sangat berarti dalam perancangan, perencanaan, dan pengelolaan lanskap taman kota.Pemeliharaan taman agar tetap baik juga memerlukan peran masyarakat dalam pengelolaan lanskap. Disebabkan karena masyarakat sekitar merupakan bagian yang masyarakat yang intens mempergunakan taman tersebut.
    Manfaat taman dari segi ekologis, yakni berfungsi sebagai daerah resapan air. Hal ini sebagai solusi akan kekeringan air di musim kemarau dan juga sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir. Fungsi ekologis lainnya yaitu juga sebagai paru-paru kota. Perkembangan kendaraan bermotor di daerah perkotaan semakin bertambah dari waktu-ke waktu. Sehingga, taman terbuka hijau sangatlah penting dalam menjaga keseimbangan gas di atmosfer. Serta, melindungi bumi dari bahaya global warming.
    Dari segi interaksi sosial, khususnya bagi kalangan anak-anak ruang terbuka hijau memiliki efek yang sangat besar. Anak akan belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dengan bermain di ruang terbuka hijau. Anak-anak yang bermain di ruang terbuka berbeda dengan konsep permainan yang ada di mall, dimana sarana permainan yang disediakan hampir seluruhnya jenis permainan elektrik dimana anak dapat asik bermain sendiri dan hanya menggunakan kemampuan motorik belaka. Sedangkan di taman, anak dapat mengembangkan kemampuan motorik sekaligus psikomotorik. Oleh karena itu, peran taman kota dalam hal ini secara tidak langsung sangat besar dalam meningkatkan kecerdasan anak dan memperbaiki kecerdasan emosional anak.

0 komentar:

Posting Komentar